Belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu , magsudnya walaupun susah pas belajar saat kecil bagai mengukir di atas bati tapi sampai kapanpun akan awet dan masih terukir di ingatan kita tapi belajar sesudah dewasa (te ro re ro ret ) bagaikan mengukir di atas air. Emang sih Gampang mempelajarinya diwaktu dewasa tapi juga gampang lupanya !
Pertanyaan Saya adalah seorang yang aktif di bidang pendidikan anak. Saya butuh banyak dalil atau nash agama tentang pentingnya pendidikan usia waktu mengaji dimasa kecil saya seringkali mendengar ungkapan "Belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu." Sayangnya, saya tidak tahu apakah itu hadits nabi, atau apa? Kalau memang hadits nabi, apakah shohih, siapa yang meriwayatkan dan saya ucapkan terima kasih, pak ustadzJawaban Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabaraktuh,Benar sekali bahwa usia dini merupakan waktu yang sangat tepat untuk memulai pendidikan. Beberapa ulama besar yang memiliki ilmu multidimensi, ternyata sudah hafal Quran sejak usia yang sangat belia. Ada yang berusia 8 tahun sudah hafal Quran, ada juga yang 10 Al-Imam Asy-Syafi'i bukan hanya hafal Quran, tapi di usia 13 tahun beliau telah hafal kitab hadits paling populer di zamannya, Al-Muwaththa', yang disusun oleh Al-Imam Malik pun ungkapan yang anda tanyakan, sebenarnya memang bukan hadits nabi. Memang ada sebagian orang yang asal comot lafadz dan secara sembarangan mengatakan bahwa hal itu merupakan hadits sebagai muslim yang mutsaqqaf, tentu kita harus teliti dan cermat. Kalau memang bukan hadits, jangan dibilang hadits. Sebab untuk menyebut suatu kalimat itu hadits nabawi, punya konsekuensi yang berat. Kalau memang benar itu hadits, maka kita bertanggung-jawab untuk bisa juga menyebutkan sanad dan periwayatnya, bahkan kedudukannya dari sudut pandang kalau ternyata bukan hadits, maka kepada kita telah disediakan tempat duduk di neraka, naudzubillahi min yang sangat populer itu sebenarnya adalah perkataan atau hikmah dari seorang ulama besar yang berada pada level tabi'in. Beliau adalah Al-Hasan ini bisa kita dapati dalam kitab Jami' Bayanil 'Ilmi wa Fadhlihi, karya Ibnu Abdil Barr, jilid 1 halaman 357. Beliau berkata, "Dari Ma'baddari Al-Hasan Al-Bashri, dia berkata"Menuntut ilmu di waktu kecil seperti memahat di batu"Maksudnya, bahwa masa kecil itu adalah masa di mana informasi akan direkam ke dalam otak dengan sangat mendalam, seolah-olah kita mengukirnya di atas ini ternyata dibenarkan oleh banyak ahli pendidikan, bahkan sampai ada yang mengatakan bahwa bayi di perut ibu sekalipun sudah mulai belajar dan mendengar masukan dari apa yang ungkapan Al-Hasan Al-Basri ini memang sangat erka kaitannya dengan bidang yang anda geluti, yaitu pendidikan anak usia 'alaikum warahmatullahi wabaraktuh,Ahmad Sarwat, LcPikirannyatak akan mampu lagi digunakan untuk belajar seperti ketika masih kecil. Sebagaimana sabda Nabi: "Belajar di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu, Belajar di waktu tua bagaikan mengukir diatas air." Tapi seluruhumur adalah kesempatan untuk mencari ilmu karena mencari ilmu adalah ibadah. 5. Enggan Mencari IlmuLengkap disertai gambar Lirik Lagu Belajar Diwaktu Kecil Bagai Mengukir Diatas Batu. Sekolahmadania Instagram Photo And Video On Instagram Seruput Kopi Panas Page 6 The Power Of Word Daftar Lagu Qosidah Belajar Di Waktu Kecil Download Documentstips 117 Kisah Menarik Lagu Sion Kiki Amalia Menuntut Ilmu Qasidah Hits Vol 1 Karya Hj Nur Asiah Jamilflv Lirik Lagu Fana Merah Jambu Fourtwnty Tipskita Belajarsedarikecil Instagram Posts Photos And Videos Belajar Diwaktu Kecil Bagai Mengukir Diatas Batu Berikut yang dapat admin bagikan terkait lirik lagu belajar diwaktu kecil bagai mengukir diatas batu. Admin blog Cara Mengajarku 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait lirik lagu belajar diwaktu kecil bagai mengukir diatas batu dibawah ini. Lepastangan Instagram Posts And Stories Instarixnet Lirik Lagu Menuntut Ilmu Hjnur Asiah Djamil Instagram Explore Simpangtige Hashtags Photos And Videos Kalau Tidak Kuat Mental Jangan Masuk Pgsd Halaman All Showing Media For Hashtag Berbicara Showing Images Lirik Lagu Belajar Diwaktu Kecil Menuntut Ilmu Tipskita Download Kumpulan Lagu Qasidah Nur Asiah Jamil Fixowips Diary Learn When Young Like Engraving On Stone Steemit Images Tagged With Belajarsejakkecil On Instagram Implementasi Pembelajaran Beyond Center And Circle Time Belajar Diwaktu Kecil Lagu Mp3 Dan Mp4 Video Itulah gambar-gambar yang dapat kami kumpulkan mengenai lirik lagu belajar diwaktu kecil bagai mengukir diatas batu. Terima kasih telah mengunjungi blog Cara Mengajarku 2019. semogapokok diatas tetap terjaga oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab. About; Latest Posts; Belajar diwaktu kecil bagaikan mengukir di atas batu.Belajar diwaktu sudah tua bagaikan mengukir di atas air.Tapi tidak ada salahnya,meskipun kita sudah tua,kalau ada kemauan untuk belajar pasti ada jalan. Peran orangtua sangat penting sekali dalam menentukan pendidikan seorang anak terutama dalam pembentukan karakter seorang anak. Karena anak merupakan amanah dan titipan dari Sang Pencipta. Mengingat pentingnya karakter dalam membangun sumber daya manusia yang kuat, maka perlunya pendidikan karakter yang dilakukan dengan tepat. Dapat dikatakan bahwa pembentukan karakter merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Maka dari itu terdapat dua nilai utama yang menjadi pilar pendidik dalam membangun karakter kuat untuk anak didiknya yaitu amanah dan keteladanan. Tanamkan Aqidah Salah satu peran penting orangtua pada era modern ini adalah pemenuhan pendidikan karakter berbasis fitrah bagi anak. Pemenuhan pendidikan berlandaskan fitrah seorang manusia merupakan hal terpenting, sebab ia adalah pola penanaman aqidah paling penting bagi anak. Sebagaimana hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ “Tiada seorangpun yang dilahirkan kecuali dilahirkan pada fithrah Islamnya. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi.” Muttafaqun alaihi Hadits ini menunjukkan bahwa orang tua sangat menentukan shalih atau tidaknya seorang anak. Sebab pada asalnya setiap anak berada pada fitrah Islam dan imannya; sampai kemudian datanglah pengaruh-pengaruh luar, termasuk benar atau tidaknya orang tua mengelola dan mendidik mereka. Dalam kitab Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyah 13 11 disebuntukan, “Seorang Ayah dan Ibu serta seorang wali dari anak hendaknya sudah mengajarkan sejak dini hal-hal yang diperlukan anak ketika ia baligh nanti. Hendaklah anak sudah diajarkan akidah yang benar mengenai keimanan kepada Allah, malaikat, Al Qur’an, Rasul dan hari akhir. Begitu juga hendaknya anak diajarkan ibadah yang benar. Anak semestinya diarahkan untuk mengerti shalat, puasa, thoharoh bersuci dan semacamnya.” Fitrah Tauhid ketika Lahir Allah Subhaanahu wata’ala menjelaskan bahwasanya Dia telah mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari tulang rusuk mereka seraya mereka bersaksi atas jiwa mereka bahwasanya Allah adalah Rabb dan Pemilik mereka, dan bahwasanya tiada tuhan yang berhak disembah selain-Nya, karena Allah telah menciptakan mereka berdasarkan fitrah tersebut. Allah Ta’ala berfirman, فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; Tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” Ar-Rum 3030. Para ulama dalam hal ini bersepakat bahwa yang dimaksud dengan fitrah dalam ayat ini adalah Islam. Para orangtua yang semoga dimuliakan Allah, Anda adalah para pendidik anak-anak anda. Diantara cara mendidik anak adalah anda bisa membekali diri dengan ajaran agama atau parenting modern selama tidak bertentangan dengan syariat. Anda dapat mempelajari kemudian membimbing anak-anak dengan cara yang sesuai. Banyak sekali metode pendidikan untuk anak yang sedang berkembang di era sekarang diantaranya adalah model karakter berbasis fitrah, berbasis masyarakat, home schooling Qur’an, parenting modern, dan sebagainya. Hendaknya sebelum orang tua mendidik anak-anaknya kiranya penting untuk memahami tiga hal Materi yang akan disampaikan adalah materi yang telah dikuasai orang tua. Telah mereka pelajari dan pahami sebelumnya. Pertimbangkan kesesuaian isi materi dengan beberapa hal usia anak, daya-tangkap anak, dan kondisi anak pada saat itu meliputi senang, sedih, marah, atau lelah. Ini sangat penting. Pilihlah metode yang sesuai untuk anak untuk menyampaikan ilmu tersebut. Terkadang satu metode boleh digunakan secara umum contoh mengajarkan adab melalui sirah nabawiyah, menempel huruf Hijaiyah pada dinding. Terkadang pula sebuah metode tepat untuk anak-anak secara umum namun tidak untuk anak tertentu contoh penggunaan flashcard untuk pengenalan huruf Hijaiyah. Mulailah dengan Bertanya Mendidik keimanan anak bisa kita lakukan dengan pemahaman ayat-ayat kauniyah dan ayat-ayat syar’iyah. Ayat-ayat kauniyah sangatlah banyak dan mudah kita beri pemahaman kepada anak. Dan pendidikan yang penting adalah saat anak di rumah dan menjadikan rumah sebagai madrasah belajar pertama seorang anak lewat kedua ortunya. Ada langit dan bumi; bulan dan matahari; daratan dan lautan; musim panas dan hujan; ada tumbuhan dan hewan. Semua merupakan ciptaan Allah ﷻ. Kita berikan pemahaman kepada anak kita dengan bertanya. Siapa yang menciptakan alam semesta ini anakku? Siapa yang meninggikan langit? Siapa yang menjadikan bumi terhampar seperti ini? Siapa yang menumbuhkan tanaman? Siapa yang menciptakan beragam jenis makhluk? Siapa yang mengatur sekarang musim panas dan esok hari musim hujan? Siapa yang menghidupkan hewan di laut dan di darat? Siapa yang menciptakan ada hewan yang terbang dan ada yang berjalan di bumi? Siapa yang menciptakan bunga dengan berbagai warna? Siapa yang menurunkan hujan? Orang tua memberi pertanyaan dengan siapa yang menurunkan hujan dari langit? Apa dampaknya bagi bumi yang terkena hujan? Apabila melihat matahari, kita bertanya, siapa yang mencipta matahari? Kemudian kita jawab, Allah lah yang menjadikan semua itu untuk kebaikan semua makhluk. Ilmu sebelum Amal, Tauhid sebelum Ibadah, dan Usaha Perlu Doa Ingat pula sebelum mengajarkan ayat-ayat Al-Quran yang berbicara tentang amalan, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mempersiapkan para sahabatnya dengan untuk mempelajari tauhid, karena ini adalah perkara yang sangat penting. Mengajarkan kalimat laa ilaha illallah pertama kali pada anak. Di antara pendidikan yang sangat beliau berikan porsi perhatian besar juga adalah tentang mencintai Allah dan Rasul-Nya. Mendahulukan kecintaan pada keduanya melebihi siapapun juga. Berserah diri pada ketetapan Allah dan Rasul-Nya. Karena hal ini sangatlah penting. Tentunya setiap orang menginginkan anak-anaknya menjadi dambaan bagi kedua ortunya, menjadi anak-anak yang shalih dan shalihah. Namun kita sebagai manusia selain perlu berusaha namun juga perlu diiringi dengan mendoakan anak-anak kita. Sebab sebaik-baik usaha yang telah dilakukan adalah diiringi dengan doa’a. Karena hati manusia ini berada di antara dua jari Allah ﷻ. Dan hidayah adalah keutamaan darinya. Tentu, selain doa juga harus ditempuh usaha. Dan inilah yang dilakukan oleh para nabi dan orang-orang shalih. Sebagaimana Nabi Ibrahim alaihissalam, ia berdoa dan berusaha dalam mendidik anak. رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ “Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.” Ibrahim 14 40. Marilah kita semua berusaha untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak kita sebelum ajal menjemput. Dan satu kata bahwa “menanamkan ilmu di masa kecil bagaikan mengukir diatas batu” maka sudah tentu membutuhkan banyak kesabaran dalam mendidik anak. Allahua’lam bish showab. Ditulis Oleh Ustadz Saryanto Abu Ruwaifi’ Kontributor Alumni STAI Ali Bin Abi Thalib Surabaya, Mahasiswa Pascasarjana Prodi Magister Hukum Islam Kelas Internasional Universitas Muhammadiyah Surakarta. Beliau adalah Alumni STAI Ali Bin Abi Thalib Surabaya, Mahasiswa S2 Magister Hukum Islam – Kelas Internasional Universitas Muhammadiyah Surakarta, Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial di Yayasan Tebar Da’i Mukim di Bandungan, Kab. Semarang, Jawa Tengah Read Next November 18, 2022 Ketika “Pintamu” Tak Kunjung Dikabulkan November 16, 2022 Wanita Ketika Islam Datang November 11, 2022 Inilah Hukum Menghina Allah, Al-Qur’an Dan Rasul-Nya November 11, 2022 Ketika “Pintamu” Tak Kunjung Dikabulkan 2 November 9, 2022 Memilih Guru Yang Shalih Untuk Si Buah Hati December 17, 2021 Karena Islam Melarangku Ikut Merayakan Hari Natal! December 14, 2021 4 Hal Yang Menodai Dakwah October 26, 2021 Apa Alasan Rasulullah Puasa Senin Kamis? November 6, 2020 Tidak Ada Kata Terlambat Dalam Belajar November 3, 2020 Al Quran Bisa Menjadi Sebab Pahala atau Dosa, Kok Bisa? 43Belajar diwaktu kecil bagaikan mengukir diatas batu dan belajar waktu dewasa bagaikan mengukir diatas air.(HUKAMA) 44.Semakin banyak bekerja maka semakin banyak belajar.(ANONIM) 45.Agama itu akal,tidak ada agama bagi siapapun yang tidak berakal.(SABDA NABI MUHAMAD) BAGAIKAN mengukir di atas batu, orang-orang yang mendapatkan ilmu dari waktu kecil. Assyaikh Al-Allamah Muhammad Ibnu Shalih Al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan bahwa belajar pada masa muda jauh lebih baik daripada belajar di usia senja. Baca Juga Kisah Pedagang Batu Mulia dan Kejujuran Orang Miskin Masing-masing dari yang belajar di masa muda dan dimasa tua terdapat kebaikan. Namun, belajar di masa muda terdapat padanya dua faedah bahkan lebih 1. Bahwa seorang pemuda secara umum lebih cepat hafalannya dibanding seorang yang sudah tua, dikarenakan anak muda pikirannya masih kosong, tidak ada padanya problem yang menuntut dia untuk tersibukkan dengannya. 2. Bahwa setiap yang dihafal oleh anak muda akan tetap menancap, dan setiap yang dihafal oleh seorang yang sudah tua akan terlupakan dengan cepat, oleh karena ini termasuk dari ucapan bijak yang tersebar dikalangan manusia إِنَّ الْعِلْمَ فِي الْصِّغَرِ كَالنَّقْشِ فِي الْحَجَرِ Artinya “Sesungguhnya ilmuyang didapatkan diwaktu kecil bagaikan mengukir diatas batu” Yakni tidak hilang. 3. Bahwa seorang pemuda apabila terdidik dengan ilmu dari awal urusannya, maka jadilah ilmu tersebut seperti tabiat dan karakter baginya. Seakan-akan sudah menjadi naluri yang dia tumbuh diatasnya, maka dia akan tumbuh diatas ilmu tersebut. [Cms] Dikutip dari Alih bahasa Abu Fudhail Abdurrahman Ibnu Umar غفرالرحمن له. Untukitu belajar diwaktu kecil bagaikan mengukir diatas batu. Begitu sulitnya seseorang mengukir batu, tapi bila sudah nampak terukir, maka bertahun-tahun masih saja membekas dan tidak akan hilang. Demikian juga sang anak yang masih kecil, bila sudah masuk kedalam pikirannya ilmu itu, maka sulit untuk melupakan bahkan masih teringat sampai
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu, sedangkan belajar sesudah besar bagai melukis di atas air. Mungkin kita sering mendengar kata bijak tersebut saat masih duduk di bangku sekolah. Kata bijak tersebut memang sangat bermakna sekali yang menggambarkan arti belajar yang sangat di perlukan saat kita masih dini. Berbeda dengan kondisi kita saat ini, mungkin bagi kita yang sudah menikah, maka pastinya kita sudah terlalu sibuk untuk mencari uang untuk keluarga, yang sudah remaja maka mungkin sudah sibuk mencari pekerjaan serta masih banyak hal yang lainnya. Beda halnya jika kita masih kecil, maka tidak ada kesibukan yang begitu serius selain bermain dan bermain. Yah, tentu saja saat kita masih kecil, hal utama yang kita lakukan adalah bermain dengan teman sampai sore hari. Nah, kembali ke kata bijak belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu, sudah saatnya kita melek pendidikan untuk anak - anak kita, mulai dari mendaftarkannya di PAUD, TK, SD, SMP, SMA serta pendidikan yang lainnya. Mendidik mereka sejak dini sama artinya kita mempersiapkan masa depan si kecil agar lebih siap dalam menghadapi dunia yang saat ini semakin berkembang. Namun kami sarankan untuk tidak meninggalkan ilmu agama tentunya kita yang beragama islam untuk belajar mengaji, belajar sholat dan ilmu agama islam lebih dalam lagi. Mengapa anak harus di bekali dengan ilmu agama ? Yah, karena anak perlu tahu siapa tuhannya, apa kewajibannya, jika ilmu agama tidak di pelajari, maka bukan hal yang tidak mungkin jika anak kita akan melawan terhadap kita. Banyak sekali langkah dan cara yang bisa kita tempuh untuk menjadikan anak anak - kita mau belajar sejak dini. Misalnya saja kita mendaftarkannya di PAUD, dengan alasan banyak teman bermain di sana. Atau alasan yang lainnya. Dengan begitu maka anak pastinya akan mau bersekolah. Perlu anda ketahui saat ini dunia pendidikan semakin tidak di minati oleh anak bangsa, bisa kita lihat banyak sekali anak yang putus sekolah, mulai dari alasan ekonomi, alasan malas belajar serta yang lainnya. Padahal kita tahu pendidikan sangat penting untuk sama depannya. Belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas baru, kata bijak yang harus tetap kita jaga, harus kita kembangkan, harus kita pelihara, serta mari kita bersama - sama membangun bangsa Indonesia ini dengan semangat juang 45, agar pendidikan di bangsa kita semakin maju dan kita yang saat ini sudah memiliki keturunan, maka yuk kita bawa anak - anak kita ke ranah lingkungan agam yang kuat agar tidak terjerumus ke lingkungan yang tidak di inginkan. Mengingat saat ini banyak sekali hal negatif seperti banyaknya peredaran narkoba, pil PCC serta yang lainnya, Mari kita lindungi anak cucu kita mulai saat semoga ulasan ini bermanfaat untuk kita semua. Mari kita ingatkan anak cucu kita untuk belajar sejak dini. Lihat Lyfe Selengkapnya
. 17 328 30 366 456 333 338 171