Kegiatan menentukaatau usah untuk memunculkan kejadian atau kemungkinan dikatakan sebagai suatu percobaan. Hasil dari suatu percobaan disebut dengan kejadian. Himpunan semua kejadian yang mungkin terjadi dari suatu percobaan disebut dengan ruang sampel, sedangkan anggota dari ruang sampel disebut titik sampel. Ruang sampel biasanya dinotasikan dengan S dan banyaknya anggota dari ruang sampel dinotasikan dengan nS. Pernahkah kalian melempar sebuah koin? Pada pelemparan sebuah koin, kemungkinan yang terjadi adalah munculnya koin bersisi angka A dan munculnya koin bersisi gambar G. Misalkan S adalah ruang sampel pelemparan sebuah koin, maka S = {A, G}. Titik sampelnya adalah A dan G dan banyaknya titik sampel adalah nS = 2. Kejadian yang mungkin terjadi adalah {A} atau {G}. Lantas, bagaimana dengan percobaan pelemparan sebuah dadu bersisi enam? Ya, kemungkinan yang terjadi adalah munculnya mata dadu 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Misalkan S adalah ruang sampel pelemparan sebuah dadu, maka S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }. Titik sampelnya adalah 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 dan banyaknya titik sampel adalah nS = 6. Kejadian yang mungkin terjadi dari percobaan tersebut adalah {1}, {2}, {3}, {4}, {5}, dan {6}. Dari contoh di atas, dapat kita simpulkan bahwa ruang sampel dari sebuah percobaan dapat diketahui dengan menentukan kejadian-kejadian yang mungkin terjadi. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menyusun anggota ruang sampel. Menyusun Anggota Ruang Sampel dengan Mendaftar Jika kita melemparkan dua buah koin sekaligus, maka akan ada yang menjadi koin pertama dan koin kedua. Pelu kita ingat kembali bahwa ruang sampel pada pelemparan sebuah koin adalah angka A atau gambar G, ditulis {A, G}. Misalkan koin pertama muncul angka A dan koin kedua muncul gambar G, maka kejadian dari pelemparan tersebut adalah A, G. Semua hasil yang mungkin terjadi dari percobaan tersebut adalah A, G, G, A, A, A, dan G, G. Dengan demikian, dapat diperoleh Ruang sampel {A, G, G, A, A, A, G, G}. Titik sampel A, G, G, A, A, A, dan G, G. Kejadian {A, G}, {G, A}, {A, A}, atau {G, G}. Menyusun Anggota Ruang Sampel dengan Diagram Pohon Jika kita melemparkan sebuah koin dan sebuah dadu bersisi 6, maka kemungkinan kejadiannya adalah munculnya angka A atau gambar G pada koin dan salah satu mata dadu pada dadu. Kita bisa menyusun anggota ruang sampel pada percobaan tersebut dengan menggunakan diagram pohon sebagai berikut. Misalkan sebuah koin dianggap bagian pertama dan sebuah dadu bersisi 6 bagian kedua, maka diperoleh Ruang sampel S = {A, 1, A, 2, A, 3, A, 4, A, 5, A, 6, G, 1, G, 2, G, 3, G, 4, G, 5, G, 6}. Banyak anggota ruang sampel n S = 12. Apakah kalian sudah paham tentang cara menyusun anggota ruang sampel dengan diagram pohon? Agar lebih paham lagi, mari kita coba menyusun ruang sampel pada percobaan pelemparan 3 buah koin. Jika kita melemparkan tiga buah koin, maka kemungkinan kejadiannya adalah munculnya angka A atau gambar G pada masing-masing koin. Kita bisa menyusun anggota ruang sampel pada percobaan tersebut dengan menggunakan diagram pohon sebagai berikut. Ruang sampel S = {A, A, A, A, A, G, A, G, A, A, G, G, G, A, A, G, A, G, G, G, A, G, G, G}. Banyak anggota ruang sampel n S = 8. Menyusun Anggota Ruang Sampel dengan Tabel Selain menggunakan cara mendaftar dan diagram pohon, kita juga dapat menyusun ruang sampel menggunakan tabel. Jika kita melemparkan dua dadu sekaligus, maka akan ada yang menjadi dadu pertama dan dadu kedua. Pada masing-masing dadu akan ada 6 kemungkinan kejadian yang muncul yaitu mata dadu 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Jika kita susun dalam sebuah tabel, maka akan didapatkan hasil seperti berikut. Ruang sampel S = {1,1, 1,2, 1,3, 1,4,1,5 1,6, 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6, 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6, 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6, 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 5,6 6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 6,6}. Banyak anggota ruang sampel n S = 36. Misalkan K adalah kejadian dalam suatu percobaan. Untuk menentukan banyaknya titik sampel kejadian nK, pilihlah titik sampel yang memenuhi kejadian tersebut dan hitunglah jumlahnya. Agar kalian memahaminya, mari perhatikan beberapa contoh di bawah ini. Contoh 1 Tentukan banyaknya titik sampel munculnya angka pada pelemparan sebuah dadu bersisi 6 dan sebuah koin bersisi 2. Penyelesaian Mula-mula, kita tentukan ruang sampel pada pelemparan sebuah dadu bersisi 6 dan sebuah koin bersisi 2 terlebih dahulu. Ruang sampel pelemparan sebuah dadu bersisi 6 dan sebuah koin bersisi 2 telah kita dapatkan dengan menggunakan diagram pohon pada pembahasan di atas, yaitu Dari ruang sampel di atas, dapat kita ketahui bahwa titik sampel munculnya angka A pada pelemparan sebuah dadu bersisi 6 dan sebuah koin bersisi 2 adalah A,1, A,2, A,3, A,4, A,5 dan A,6. Misalkan K adalan kejadian munculnya angka, maka banyaknya titik sampel kejadian tersebut adalah n K = 6. Contoh 2 Tentukan banyaknya kejadian munculnya mata dadu berjumlah 10 pada pelemparan dua buah buah dadu bersisi 6. Penyelesaian Mula-mula, kita tentukan ruang sampel pada dua buah buah dadu bersisi 6. Ruang sampel pelemparan dua buah buah dadu bersisi 6 telah kita dapatkan dengan menggunakan tabel pada pembahasan di atas, yaitu Dari ruang sampel di atas, dapat kita ketahui bahwa titik sampel munculnya mata dadu berjumlah 10 pada pelemparan dua buah dadu adalah 6,4, 5,5, 4,6. Misalkan K adalah kejadian munculnya mata dadu berjumlah 10, maka banyaknya titik sampel kejadian tersebut adalah nK = 3 Menentukan Banyaknya Anggota Ruang Sampel dengan Rumus Kita dapat menentukan banyaknya anggota ruang sampel dari dua atau lebih percobaan yang dilakukan sekaligus dengan mengalikan banyaknya titik sampel pada masing-masing percobaan. dengan nS = banyaknya anggota ruang sampel; dan a, b, ... , n = banyaknya titik sampel pada percobaan a, b, ... n. Contoh Banyaknya anggota ruang sampel pada pelemparan 2 buah koin bersisi dua dan 1 buah dadu bersisi 6 adalah .... Penyelesaian Diketahui Banyaknya titik sampel pada pelemparan sebuah koin bersisi dua nKoin 2 Banyaknya titik sampel pada pelemparan sebuah dadu bersisi enam nDadu 6 Dengan demikian, banyaknya anggota ruang sampel pada pelemparan 2 buah koin bersisi dua dan 1 buah dadu bersisi 6 adalah n S = n Koin x n Koin x n Dadu ⇔nS = 2 x 2 x 6 ⇔n S = 24 Jadi, banyaknya anggota ruang sampel pada pelemparan 2 buah koin bersisi dua dan 1 buah dadu bersisi 6 adalah 24.
Belajar tentang peluang, yuk! Mulai dari melakukan percobaan, hingga cara menyusun titik sampel dan ruang sampel dari percobaan. Siapkan dadu dan uang koin, ya! — Kamu pernah main ular tangga? Saat bermain ular tangga, sebelum menggerakkan pion, kita harus melempar dadu terlebih dahulu. Nah, ketika kita melempar dadu, kira-kira ada berapa kemungkinan mata dadu yang akan muncul? Yup, betul! Ada 6 kemungkinan. Kenapa bisa 6? Karena jumlah mata dadu itu ada 6, yaitu angka 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Eits, tapi hal ini hanya berlaku jika dadu yang dilempar hanya satu buah, ya. Kalau dadu yang dilempar ada dua buah, maka jumlah kemungkinannya akan lebih banyak lagi karena jumlah mata dadunya pun lebih banyak. Throw the dice! Sumber Pelemparan dadu seperti ini adalah contoh dari percobaan yang akan kamu pelajari pada materi peluang kali ini. Apa yang dimaksud dengan percobaan? Percobaan Percobaan adalah suatu tindakan atau kegiatan untuk memperoleh hasil tertentu. Percobaan disebut juga dengan eksperimen. Contoh percobaan antara lain melempar dadu, melempar uang koin, mengambil kartu secara acak dari tumpukan kartu, dan lain-lain. Baca juga Mengenal Statistika dan Diagram Penyajian Data Dengan melakukan percobaan, kita bisa mendapatkan hasil atau disebut juga sebagai titik sampel. Apa yang dimaksud dengan titik sampel? Titik Sampel Titik sampel adalah hasil dari percobaan. Misalnya, kita melakukan percobaan melempar satu buah dadu, maka titik sampelnya adalah 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Sementara itu, jika kita melakukan percobaan melempar satu buah uang koin, maka titik sampelnya adalah A dan G. A berarti Angka dan G berarti Gambar. Contoh lainnya, misalnya kita melemparkan dua buah uang koin, maka titik sampelnya adalah A, A, A, G, G, A, dan G, G. Sudah paham ya, sampai sini? Sekarang, lanjut ke pembahasan ruang sampel, yuk! Eits, tapi sebelum itu, kalau kamu ada pertanyaan terkait materi atau tugas di sekolah, kamu bisa tanyakan ke Roboguru, ya! Pertanyaan sesulit apapun akan bisa dijawab dengan mudah oleh Roboguru! Ruang Sampel Ruang sampel adalah himpunan dari titik sampel. Ruang sampel juga biasa disebut dengan semesta dan disimbolkan dengan S. Ruang sampel berisi seluruh titik sampel yang ada, alias semua kemungkinan yang dapat muncul pada suatu percobaan. Kita ambil contoh dari percobaan pada pembahasan titik sampel tadi. Percobaan pertama yaitu melempar satu buah dadu, dengan titik sampelnya adalah 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Maka, ruang sampelnya adalah S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}. Kemudian, percobaan kedua yaitu melempar satu buah uang koin, dengan titik sampelnya adalah A dan G. Maka, ruang sampelnya adalah S = {A, G}. Terakhir, percobaan ketiga yaitu melemparkan dua buah uang koin, dengan titik sampelnya adalah A, A, A, G, G, A, dan G, G. Maka, ruang sampelnya adalah S = {A, A, A, G, G, A, G, G}. Baca juga Pengertian, Sifat, dan Rumus Kubus Disertai Contoh Gampang, kan? Sekarang, kita lanjut ke cara menyusun anggota ruang sampel, ya. Cara Menyusun Anggota Ruang Sampel Ada tiga cara untuk menyusun anggota ruang sampel, yaitu dengan cara mendaftar, menggunakan diagram pohon, dan menggunakan tabel. Kita bahas satu per satu, yuk! Menyusun Anggota Ruang Sampel dengan Mendaftar Cara pertama adalah menyusun anggota ruang sampel dengan mendaftar alias menuliskan seluruh anggota ruang sampel secara berurutan. Cara ini bisa dipilih ketika anggota ruang sampelnya tidak terlalu banyak. Contohnya, saat kita melemparkan dua buah koin sekaligus, maka titik sampel atau semua hasil yang mungkin terjadi dari percobaan tersebut adalah A, A, A, G, G, A, dan G, G. Maka, diperoleh ruang sampel S = {A, A, A, G, G, A, G, G} Banyak anggota ruang sampel → nS = 4 Menyusun Anggota Ruang Sampel dengan Diagram Pohon Cara kedua adalah menyusun anggota ruang sampel dengan diagram pohon. Cara ini bisa dipilih ketika anggota ruang sampelnya cukup banyak dan akan memakan waktu jika menggunakan cara mendaftar. Contohnya, saat kita melemparkan satu buah uang koin dan satu buah dadu, maka kemungkinan kejadiannya adalah munculnya angka A atau gambar G pada koin, dan salah satu mata dadu pada dadu. Misalkan, uang koin dianggap bagian pertama, sementara dadu dianggap bagian kedua, maka bisa digambarkan diagram pohon sebagai berikut Maka, diperoleh ruang sampel S = {A, 1, A, 2, A, 3, A, 4, A, 5, A, 6, G, 1, G, 2, G, 3, G, 4, G, 5, G, 6} Banyak anggota ruang sampel → nS = 12 Baca juga Unsur-Unsur Lingkaran Ada Apa Saja, Ya? Menyusun Anggota Ruang Sampel dengan Tabel Cara ketiga adalah menyusun anggota ruang sampel dengan tabel. Cara ini bisa dipilih ketika anggota ruang sampelnya sangat banyak dan akan memakan waktu jika menggunakan cara mendaftar maupun diagram pohon. Contohnya, saat kita melemparkan dua buah dadu sekaligus, maka pada masing-masing dadu akan ada 6 kemungkinan kejadian yang muncul, yaitu mata dadu 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Jika kita susun dalam sebuah tabel, maka didapatkan hasil sebagai berikut Maka, diperoleh ruang sampel S = {1, 1, 1, 2, 1, 3, 1, 4, 1, 5, 1, 6, 2, 1, 2, 2, 2, 3, 2, 4, 2, 5, 2, 6, 3, 1, 3, 2, 3, 3, 3, 4, 3, 5, 3, 6, 4, 1, 4, 2, 4, 3, 4, 4, 4, 5, 4, 6, 5, 1, 5, 2, 5, 3, 5, 4, 5, 5, 5, 6, 6, 1, 6, 2, 6, 3, 6, 4, 6, 5, 6, 6} Banyak anggota ruang sampel → nS = 36 — Itu dia penjelasan tentang materi peluang tentang percobaan, titik sampel, ruang sampel, serta cara menyusun anggota ruang sampel. Kamu sudah paham, kan? Mau belajar asyik dengan ribuan video belajar beranimasi menarik? Daftar ruangbelajar, yuk! Referensi Subchan, Winarni, Hanafi L, dkk. 2015. Matematika SMP/MTs Kelas IX. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sumber Gambar GIF Dadu’ [Daring]. Tautan Diakses 7 April 2022 Artikel ini pertama kali ditulis oleh Rabia Edra dan telah diperbarui oleh Kenya Swawikanti pada 7 April 2022.
- Осво μаμቂфθс ፓմեзυрቿпрዑ
- Էգам дреγሻфуγ
- Б հግбωջеቇиմቼ ֆሎгу
- Ктоሬեፃе αшиπ
- Χω ደуփеρ ձιπиваσ
Minggu 21 November 2021 09:06 WIB. Analisis ; Topik Utama Teknik Pengujian dan Pengambilan Sampel dalam Audit Pada titik ini dalam audit, kita telah memperoleh pemahaman yang kuat tentang tujuan area, aplikasi, atau proses yang ditinjau serta langkah-langkah utama yang mencakup fungsi atau proses.
Berikut adalah pembahasan tentang peluang yang meliputi titik sampel, ruang sampel, pengertian ruang sampel, cara menentukan ruang sampel, contoh ruang sampel, menentukan ruang sampel suatu percobaan, menentukan ruang sampel, peluang suatu kejadian dalam matematika. Dasar-Dasar Peluang 1. Kejadian Acak 2. Titik Sampel dan Ruang Sampel Cara Menentukan Ruang Sampel Suatu Percobaan Contoh Soal PeluangSebarkan iniPosting terkait Dasar-Dasar Peluang Dalam kehidupan sehari-sehari, kamu pasti sering mendengar pernyataan-pernyataan berikut. Nanti sore mungkin akan turun hujan. Berdasarkan hasil perolehan suara, Joni berpeluang besar untuk menjadi ketua kelas. Peluang Indonesia untuk mengalahkan Brazil dalam pertandingan sepakbola sangat kecil. Besar peluang ketiga pernyataan di atas dinyatakan dengan mungkin, berpeluang besar , dan berpeluang kecil. Di dalam Matematika, besar peluang suatu kejadian/pernyataan dapat ditentukan secara eksak. Untuk lebih jelasnya, pelajari uraian berikut. 1. Kejadian Acak Coba kamu lemparkan sekeping uang logam. Dapatkah kamu memastikan sisi mana yang akan muncul? Tentu saja tidak, bukan? Kamu hanya mengetahui sisi yang mungkin muncul adalah salah satu dari sisi angka atau gambar. Pelemparan sekeping uang logam merupakan salah satu contoh kejadian acak. Untuk lebih memahami pengertian kejadian acak, lakukanlah kegiatan berikut. Kegiatan Siapkan sebuah dadu, sebuah wadah, lima bola merah, dan lima bola kuning. Lemparkan dadu tersebut. Dapatkah kamu menentukan muka dadu yang akan muncul? Masukan lima bola merah dan lima bola kuning ke dalam wadah. Aduklah bola-bola tersebut. Kemudian, tutup matamu dan ambillah satu bola. Dapatkah kamu menentukan warna bola yang terambil? Ulangi percobaan nomor 3. Kali ini, lakukan tanpa menutup mata. Dapatkah kamu menentukan warna bola yang terambil? Pada percobaan nomor 1, kamu tentu tidak tahu muka dadu mana yang akan muncul. Kamu hanya mengetahui bahwa muka dadu yang akan muncul adalah yang bertitik satu, dua, tiga, empat, lima, atau enam. Kejadian muka dadu mana yang akan muncul tidak dapat ditentukan sebelumnya. Inilah yang disebut kejadian acak . Sekarang, tentukan olehmu kejadian acak atau bukankah percobaan nomor 3 dan nomor 4? Percobaan yang dilakukan pada Kegiatan di atas disebut percobaan statistika. Percobaan statistika adalah percobaan yang dilakukan untuk mengamati suatu kejadian. 2. Titik Sampel dan Ruang Sampel Pada pelemparan sekeping uang logam, sisi yang mungkin muncul adalah sisi angka A atau sisi gambar G. Jika sisi yang mungkin muncul ini dinyatakan dengan himpunan, misalnya S, menjadi S = {A,G}. Kumpulan atau himpunan semua hasil yang mungkin muncul pada suatu percobaan disebut ruang sampel, dilambangkan dengan S. Adapun anggota-anggota dari S disebut titik sampel. Banyak anggota titik sampel suatu ruang sampel dinyatakan dengan nS. Cara Menentukan Ruang Sampel Suatu Percobaan Cara menentukan ruang sampel dari titik sampel ada tiga, yaitu dengan mendaftar, tabel, dan diagram pohon. a. Menentukan Ruang Sampel dengan Mendaftar Misalkan, pada pelemparan dua keping uang logam sekaligus, sisi yang muncul adalah angka A pada uang logam pertama dan gambar G pada uang logam kedua, ditulis AG. Kejadian lain yang mungkin muncul pada pelemparan kedua uang logam tersebut adalah AA, GA, dan GG. Jika ruang sampelnya dituliskan dengan cara mendaftar, hasilnya adalah S = {AA, AG, GA, GG} dengan n S = 4. b. Menentukan Ruang Sampel dengan Tabel Selain dengan cara mendaftar, ruang sampel dapat ditentukan dengan cara membuat tabel. Perhatikan kembali pelemparan dua keping uang logam pada bagian a. Untukmenentukan ruang sampel dengan tabel, buatlah tabel dengan jumlah baris dan kolom yang diperlukan. Untuk percobaan pelemparan dua uang logam sekaligus, diperlukan tabel yang terdiri atas tiga kolom dan tiga baris. Isi kolom pertama dengan hasil yang mungkin muncul dari uang logam ke-1 dan isi baris kedua dengan hasil yang mungkin dari uang logam ke-2. Kemudian, lengkapi tabel yang kosong. Tabel ruang sampel pelemparan dua logam adalah sebagai berikut. Jadi, ruang sampelnya adalah S = {AA, AG, GA, GG} dengan nS = 4. c. Menentukan Ruang Sampel dengan Diagram Pohon Cara lain yang digunakan untuk menentukan ruang sampel adalah dengan diagram pohon. Cara ini merupakan cara yang paling mudah. Berikut adalah diagram pohon untuk pelemparan dua uang logam sekaligus. Jadi, ruang sampelnya adalah S = {AA, AG, GA, GG} dengan nS = 4. Contoh Soal Peluang Tentukan ruang sampel dari percobaan-percobaan berikut. a. Melempar sebuah dadu. b. Melempar tiga keping uang logam sekaligus. c. Melempar dua buah dadu sekaligus. Jawab a. Hasil yang mungkin muncul dari pelemparan sebuah dadu adalah muka dadu bertitik 1, 2, 3, 4, 5 dan 6. Jadi, ruang sampelnya adalah S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}. b. Untuk mempermudah penentuan ruang sampel pelemparan tiga keping uang logam sekaligus, digunakan diagram pohon. Jadi, ruang sampelnya adalah S = {AAA, AAG, AGA, AGG, GAA, GAG, GGA, GGG}. c. Untuk mempermudah penentuan ruang sampel pelemparan dua buah dadu sekaligus, digunakan tabel. Jadi, ruang sampelnya adalah S = {1, 1, 1, 2, 1, 3, … 6, 6}
. 82 455 199 1 99 388 373 124